Aceh, Kota 1001 Warung Kopi

kopiaceh

Warung kopi (kedee kupi) Menjadi buah bibir ketika orang berbicara tentang aceh di luar sana. Bagaimana tidak, Hampir Disetiap Sudut Kota Di Aceh Terdapat Banyak Warung Kopi, Mulai Dari Kelas Menengah Hingga Kelas VIV Ada Di Aceh. Hampir setiap hari dari pagi sampai malam warung kopi tak pernah sepi pengunjung, Sehingga Setiap Orang Luar Datang Ke-Aceh Banyak Bertanya, "Selain Menikmati Segelas Kopi, Apa Lagi Yang Mereka Kerjakan, Dari Pagi Hingga Siang Hari Masih Enggan Beranjak Dari Warung Kopi"?

Di Aceh Sendiri, Kopi Menjadi minuman khas di pagi hari saat bapak-bapak mau berangkat kesawah, melaut, atau ke kantor sekalipun. Masyarakat aceh sangat gemar minum kopi terkadang sehari tidak kurang dari 3 gelas (pagi, menjelang siang, selepas ashar dan malam serta di saat tamu datang).

Fenomena ini sudah menjadi pemandangan biasa di aceh dan tidak asing bagi ureng aceh, tapi bagaimana dengan tamu yang datang mengunjungi aceh...? Ya.... mereka sekejap heran dan akhirnya larut juga dalam euforia dan hiruk pikuk di setiap sudut warung kopi.

Berbicara Positif dan Negatif, segala Sesuatu Pasti Memiliki sisi berlawanan, seperti dua sisi mata uang. Begitu pula dengan bisnis warung kopi di Aceh. "Bagi pemilik warung kopi, ramainya pengunjung otomstis akan mendatangkan banyak keuntungan", Menjamurnya Warung Kopi Juga Berdampak Positif, Seperti Mengurangi Jumlah Pengangguran, Menambah Pendapatan Perajin Kue Kering. Serta masih banyak keuntungan Lainnya tentunya untuk lingkungan sekitar.

Akan Tetapi di balik sisi positif sudah pasti terdapat sisi negatif, sadarkah kita, bahwa berlama-lama duduk di warung kopi akan mendatangkan berbagai macam pandangan, apalagi bagi seorang perempuan dimana perempuan Mendapat Perhatian Khusus di Tanah Bersyariat ini.

Tanpa kita sadari terkadang sendi-sendi aceh yang asli hilang di warung kopi...Poh cakra, peh tem, dan lain bahasa meguap begitu saja...!!

Bagi pelaku bisnis, warung kopi menjadi tempat ideal mendapatkan ide pengembangan usahanya. Bagi Poli"Tikus" Warung Kopi Menjadi Tempat Ternyaman Untuk Lobi-Lobi.

Itulah warung kopi, sedikit tidaknya telah memberikan warna baru tentang aceh, Negeri 1001 Warung Kopi.

Ini merupakan bahasa hati,
Jadilah pemuda yang mempunyai harga diri
Bukan pemuda prakmatis cukup dengan secangkir kopi.
Kita pemuda harus berkreasi dan berinovasi karena negeri ini ada di tangan kita nanti.

Banda Aceh, 15 Februari 2016. TONI FIRMAYAS.

Tag : Aceh, Artikel
0 Komentar untuk "Aceh, Kota 1001 Warung Kopi"

Back To Top