Berdirinya sebuah organisasi kemahasiswaan di dalam keluarga besar Al-Jam'iyatul Washliyah bukanlah sebuah peristiwa sederhana. Bukan pula tanpa suatu kajian, pemikiran dan konsepsi. Argumentasi ini harus diuji keabsahannya dengan fakta-fakta peristiwa dimana satu dengan lainnya saling berkorelasi positif. Beberapa fakta itu antara lain adalah, pertama, adanya ide (gagasan) pembangunan Universitas Al-Washliyah (UNIVA) pada tahun 1955 oleh Pengurus Besar Al-Jam'iyatul Washliyah. Kedua, adanya keputusan dari Kongres Gerakan Pemuda Al-Washliyah (GPA) ke VI/VII. Adapun kongres ini diselenggarakan pada 10 hingga 14 Maret 1956 di Jakarta. Salah satu keputusannya adalah membangun Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah disingkat dengan HIMMAH. Ketiga, berdirinya UNIVA pada 18 Mei 1958.
Ketiga peristiwa di atas dapat dianalisis bahwa antara peristiwa satu dengan lainnya saling berkorelasi positif. Jika tidak ada pembentukan panitia pembangunan UNIVA, maka tidak aka nada UNIVA tersebut. Jika tidak ada keputusan Kongres GPA ke VIII, maka tidak akan dipikirkan untuk mendirikan HIMMAH. Terakhir, jika tidak ada UNIVA maka tidak akan mungkin ada Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH). Jadi, dengan keberadaan UNIVA, maka sangat dibutuhkan barisan terpelajar atau calon intelektual. Untuk itu diperlukan sebuah wadah dan HIMMAH adalah wadahnya.
Berkenaan dengan kenyataan di atas, salah seorang mantan Ketua GPA, Harun Amin, menyatakan bahwa Al-Jam'iyatul Washliyah memerlukan barisan terpelajar dan tempatnya itu ada di kampus dan mereka adalah mahasiswa. Harun Amin ini terpilih menjadi ketua umum GPA pada Kongres GPA ke X. Jadi, ada pemikiran linear antara GPA dengan Pengurus Besar Al-Jam'iyatul Washliyah. Pada akhirnya impian memiliki Universitas dari PB Al-Washliyah dan keputusan GPA untuk mendirikan HIMMAH terealisasi pada 30 November 1959. Peristiwa ini bertepatan dengan Muktamar Al-Jam'iyatul Washliyah ke XI dan kongres GPA ke VII/VIII di medan.
Pada waktu itu, pucuk pimpinan GPA berhasil membentuk Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PP HIMMAH) periode I. Adapun susunan PP HIMMAH pada masa awal ini adalah sebagai berikut:
Ketua Umum : H. Rivai Abdul Manaf
Ketua I : Umaruddin
Ketua II : Adnan Benawy
Sekretaris Umum : Yunus Karim
Sekretaris I : Makmur Azis
Sekretaris II : Hasanul Arifin
Bendahara : Umar
Anggota-anggota : Usman Hamzah, Syahren Pohan, Lianuddin Kasim, Nikman Hamzah, Soritua, Aslisyah, A. Karim Usman, Maskani Syarkawi dan Banta Muda
Sumber : Buku Potret HIMMAH: Menyibak Sejarah, Gerakan dan Identitas
0 Komentar untuk "Akar Sejarah HIMMAH"