HURU-HARA Menjelang PILKADA Aceh 2017


*HURU-HARA Menjelang PILKADA*
Oleh : Syahrul Nagan Raya
"Sekjend Pimpinan Wilayah HIMMAH Prov.Aceh"


Pilkada Menjadi Moment Penting Bagi Setiap Daerah Di Indonesia. Sebagai Salah Satu Negara Yang Menganut Sistem Demokrasi Dalam PemerintahanNya, Sudah Menjadi Hal Yang Lumrah Ketika Setiap Menjelang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Banyak Menimbulkan Huru-Hara.


Huru-Hara Sendiri Berarti tindakan suatu kelompok orang yang menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta benda orang lain dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan.

Di Aceh Sendiri Huru-Hara Menjadi Hal Yang Biasa Setiap Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA). berkaca pada kejadian-kejadian yang terjadi pada PILKADA Tahun 2012 Silam, Begitu Banyak Kasus Baik Itu Intimidasi, Pengrusakan, Bahkan Ada Yang Berakhir Pada Menghilangkan Nyawa Seseorang. Hal Tersebut Banyak Terjadi Pada Daerah-Daerah / Wilayah Basis Konflik.

"Seperti Yang Di Beritakan KOMPAS.COM dimana Dalam dua pekan terjadi 40 kasus kekerasan terkait proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Aceh. Dari 40 kasus tersebut, 80 persen terjadi di bekas wilayah konflik, yaitu Kabupaten Pidie, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Timur, Aceh Jaya, dan Kota Lhokseumawe. Demikian hasil temuan dua lembaga pemantau Pilkada Aceh, The Aceh Institute dan Forum LSM Aceh, yang disampaikan kepada pers di Banda Aceh, Selasa (3/4/2012)". Semua Kekerasan Dilakukan Oleh Masing-Masing Pendukung Setiap Kandidat Calon Kepala Daerah.

Akankah Pilkada Serentak Yang Akan Di Laksanakan Di Aceh Pada Tahun 2017 Mendatang Juga Akan Menimbulkan Huru-Hara Yang Sama Seperti Yang Terjadi Pada Tahun 2012 Silam ? ini menjadi sebuah pertanyaan yang harus di jawab oleh semua pihak terkait guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan terjadi pada PILKADA 2017 Mendatang.

Hari ini, Bibit-Bibit Perselisihan yang mungkin akan mengarah pada tindak kekerasan sedikit demi sedikit sudah mulai nampak terlihat. dimana terjadi perebutan suara partai baik lokal maupun nasional oleh antar kandidat Kepala Daerah. Saling Klaim Bahwa Parta "A" Memberikan Rekomendasi/Dukungan Kepada Kandidat "A" Sementara Kandidat "B" Juga Mengklaim Bahwa Parta "A" Juga Memberikan Rekomendasinya/Dukungan Untuk Kandidat "B". Bukan Mustahil Jika Hal Ini Akan Berujung Konflik Kekerasan, "Saya Hanya Menganalisis, Jika Salah Mohon Diluruskan".

Selain itu, Perang Statement Di Media Sosial Juga Dengan Gencar Terus Dilakukan Oleh Masing-Masing Pendukung atau Simpatisan Dari Masing-Masing Calon Kandidat Kepala Daerah. Saling Menjelekkan Dan Menyudutkan Seakan Menjadi Hal Yang Menarik Untuk Terus Dilakukan.

Benar Memang, Hakikat Sistem Demokrasi Yang Sebenarnya Adalah Bebas Menentukan Pilihan Politik dan Menyuarakan Apa Saja Terkait Kepentingan Pribadi Maupun Masyarakat Luas, Akan Tetapi Jika Yang terjadi Adalah Saling Menjelekan Dan Menyudutkan ini Merupakan Hal Yang Dapat Merusak Nilai Demokrasi Itu Sendiri.

Alanggkah Lebih indah Jika Masing-Masing Calon Kepala Daerah dan Para Pendukung Dari Masing-Masing Calon Memberikan Pencerdasan terhadap Masyarakat Akan Apa Yang akan Di Lakukan Oleh Setiap Kandidat Jika Terpilih Menjadi Kepala Daerah. Perang konsep Pembangunan Jauh Lebih Baik Dari Pada Saling Menjelekkan Dan Menjatuhkan.

Selain Itu, Masyarakat juga Harus Cerdas Dalam Menentukan Pilihan Politiknya, Karna Jika Salah Memilih Kepala Daerah Maka Masyarakat akan Menanggung Dosa Nya selama 5 tahun Kedepan.

Oleh Dari Itu, Semua Pihak Harus Fer Dalam Bersikap Dan Bertindak. Semoga PILKADA 2017 Mendatang Tidak Akan Ada Kekerasan, Pengerusakan Atau bahkan Sampai Menghilangkan Nyawa Seseorang........

Tag : Aceh, Artikel
0 Komentar untuk "HURU-HARA Menjelang PILKADA Aceh 2017"

Back To Top